tubuh mungil itu
haruskah lewati harinya
di tengah bisingnya kota
di bawah teriknya matahari
yang waktu demi waktu
terus mencabik kulit polos itu
tubuh mungil itu
haruskah ulurkan tangannya
untuk bait demi bait
lantunan kalimat-kalimat
yang sebenarnya tak ingin diucapkan
tapi tahukah kita
recehan demi recehan kita
akan bantu lebarkan senyumnya
bangkitkan semangat hidupnya
tapi, siapakah yang perduli
dengan tubuh mungil itu
dan, adakah harapan baginya
tuk rasakan dunianya
kembangkan bakatnya
kejar cita dan impiannya
yang selama ini terpenjara waktu
dan siapakah yang akan tahu
dibalik wajah mungil itu
akan bersinar bintang baru
yang kan hiasi langit yang kelabu
dan biarkan waktu
sedangkan mereka sendiri tak tahu
apakah wajah mungil mereka mampu
tinggalkan kehidupan pahit itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar