Jumat, 23 Mei 2008

Airmata Kehancuran

Ketika matahari
Tertutup sang awan
Aku hilang rasa
Diantara siang dan malam
Sunyi,
Itu yang bisa terasa
Tak ada yang bias kubagi
Selain airmata
Air mata kehancuran
Yang setiap saat selalu ada
Airmata yang tertahan
Saat senyum harus terpajang
Diwajah yang penuh duka ini

-Padang, 20 Mei 2008-

Saya Selalu Kangen Kalian


Saya akan keluar dari dunia ini. Tidak beberapa lama lagi. Berat meninggalkan kehidupan tanpa mereka. Tanpa tawa. Tak ada lagi. Tapi saya percaya ada dunia baru setelah ini. Ya, mau gak mau harus siap menghadapi dunia baru ini.

Setelah ini, tak ada lagi seragam putih abu-abu. Tak ada lagi. Kejar-kejaran gara-gara telat dating kesekolah. Tak ada lagi guru yang panik liat ulah kita. Tak ada lagi bolos bareng. Kini semua tinggal kenangan.

Saya yakin, ini bukan perpisahan. Ini gerbang buat kita buat masuk dalam kehidupan baru. Tapi gerbang itu masih setengah terbuka. Tinggal menunggu satu kunci lagi. Tidak lama lagi kunci itu akan datang. Jadi, bersiap saja.

Bersama kalian, 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun. Ada berjuta kebahagian yang terasa. Mulai dari kita belom knal. Pengen kenalan sampai sudajh kenalan. Ada cinta dalam setiap kehadiran kita. Tapi rasa itu semakin ada sejak kita baru sadar kalau kita sudah gak akan bersama lagi.

Jujur, berat rasanya berpisah dngan kalian. Tapi ini memang harus terjadi. Kita tidak bisa menolak semua ini. Apa mau dikata. Kita masih tetap satu keluarga. Satu hati. Satu prinsip. Kita akan selalu bersama. Gak ada yanhg bakal misahin kita.

Teman-teman, saya ingin kita semua menjadi orang yang sukses. Kita harus buktiin pada smua orang kalau kita tuh benar-benar orang yang terpilih. Dari segi apapun jua. Tak ada yang bias menyaingi kita. Kawan, percayalah kalau suatu saat kita bakal bertemu lagi dalam kehidupan yang lain. Dengan nama yang lain. Semoga saja.

Tak banyak lagi yang ingin saya tulis. Sebab, ada rindu yang tertahan saat menulis semua ini. Yang jelas saya kangn kalian. Saya sayang kalian. Kita tetap satu.