Jumat, 23 Mei 2008

Airmata Kehancuran

Ketika matahari
Tertutup sang awan
Aku hilang rasa
Diantara siang dan malam
Sunyi,
Itu yang bisa terasa
Tak ada yang bias kubagi
Selain airmata
Air mata kehancuran
Yang setiap saat selalu ada
Airmata yang tertahan
Saat senyum harus terpajang
Diwajah yang penuh duka ini

-Padang, 20 Mei 2008-

Tidak ada komentar: